Loading Now

Keuangan Pribadi dan Beberapa Kesalahan Mengelolanya

mengelola Keuangan

Banyak cara untuk mendapatkan penghasilan yang besar, namun, banyak juga kesalahan yang dapat membuat kita gagal membangun keuangan yang stabil.

Berikut beberapa kesalahan yang sering orang lakukan terkait keuangan pribadi mereka. Jika kesalahan tersebut masih kamu lakukan, masih ada waktu untuk memperbaikinya. Tidak perlu buru-buru memperbaiki semuanya, mulai dari poin per poin, dari yang paling mudah kamu dapat lakukan.

Setelah kebiasan baru terbentuk, mulailah sedikit demi sedikit, melanjutkan ke poin lain, hingga kamu memiliki keadaan keuangan yang lebih baik.

 

  • Tidak Membuat Catatan Keuangan

Membuat catatan keuangan tidaklah susah, kamu juga bisa membuatnya dengan bantuan aplikasi di gawaimu. Catatlah semua pengeluaran untuk cicilan, nota-nota belanjaan yang kamu dapat sebulan terakhir. Masukan juga catatan pendapatan kamu sebulan terakhir di bagan lainnya.

Analisa bagan-bagan tersebut, di bagian mana kamu dapat mengurangi pengeluaran, dan di bagian mana kamu bisa menambah pendapatan. Jadikan analisa tersebut untuk target keuanganmu di bulan selanjutnya. Lakukan hal tersebut di tiap bulannya, tapi ingat!! kamu harus tetap mengikuti kerangka rencana keuangan yang telah kamu tetapkan sendiri.

 

  • Tidak Membicarakan Kondisi Keuangan dengan Orang Lain

Teman, pasangan, atau keluargamu. Kamu bisa memilih orang yang kamu percayai untuk berdiskusi terkait kondisi keuangan yang kamu alami. Mulai dari membantu membuat catatan keuangan, sekedar sharing kondisi keunangan, hingga meminta pinjaman untuk melunasi cicilan kartu kredit/pay later yang masih kamu miliki. Ingatlah sepanjang hidupmu, harus ada orang lain tempat kamu berbagi pandangan tentang keuangan.

 

  • Tidak Tepat Menangani Asuransi 

Asuransi adalah salah satu alokasi dana yang penting untuk keberlangsungan hidupmu, sesuaikan asuransi dengan kondisi keuangan yang kamu miliki. Karena semakin tua usiamu untuk mengambil asuransi jiwa, biasanya preminya akan semakin tinggi, jadi usahakan kamu telah memiliki asuransi jiwa atau kesehatan selagi muda dengan tetap menyusaikan keuangan yang kamu miliki. Kamu juga bisa menggunakan asuransi yang difasilitasi oleh negara seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Karena saat kamu sakit, biasanya harus mengularkan biaya yang tidak sedikit dan berkemungkinan besar akan mengganggu kesehatan keuanganmu. Terlebih, jika kamu memiliki tanggungan seperti anak dan istri, jika kamu satu-satunya yang memiliki sumber penghasilan, disaat kamu harus berpulang, itu akan sangat mengguncang bukan hanya batin, tapi juga keungan orang-orang tercintamu.

 

  • Menggunakan Kartu Kredit/Pay Later Berbunga Tinggi

Banyak kerugian yang kamu dapatkan jika menggunakan kartu kredit/ aplikasi Pay Later berbunga tinggi. Kamu mendapatkan barang dengan harga yang lebih tinggi daripada seharusnya, dan kamu memiliki kecendrungan untuk belanja lebih tinggi, karena kamu merasa tidak mengeluarkan uang, namun, menjadi pusing saat tanggal cicilan telah tiba.

Jika kamu memiliki cicilan kartu kredit/pay later berbunga tinggi, cobalah secepatnya dilunasi. Gunakan alokasi dana yang kamu miliki dari catatan keuangan yang telah kamu buat.

  • Tidak Memperdulikan Skor Kredit Keuangan

Skor kredit adalah angka yang mencerminkan reputasi keuangan dari seseorang dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Skor ini didasarkan pada riwayat kamu sebagai pengguna kredit, seperti riwayat pembayaran tagihan, jumlah jenis kredit yang digunakan dan sebagainya.

kamu bisa cari skor kreditmu di SLIK OJK, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki semua data tentang semua kredit kita, jika kamu sering menunggak atau bahkan gagal bayar, skor kredit kamu menjadi rendah dan akan sulit untuk dapat menggunakan Kartu Kredit, Pay later, atau pinjaman dari bank. Tapi Ingat jangan sampai terjebak dengan kartu kredit atau pay later berbunga tinggi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

  • Tidak Memiliki Dana Keuangan Darurat

Mungkin kamu setelah membaca hingga sini akan berkata, jangankan menabung, untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi saja sulit. Mungkin yang kamu pikirkan benar, tapi coba kamu bayangkan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Apakah akan ada resesi beberapa bulan dan kamu salah satu korban PHK, kamu atu keluarga tercinta kamu jatuh sakit, terjadi bencana dan menghentikan roda ekonomi seperti pandemi dulu.

Hal-hal ini tidak bisa kita ketahui, namun kita bisa memitigasi risikonya dengan menyediakan dana darurat. Kamu bisa telisik kembali catatan keuanganmu, pasti akan selalu ada dana keluar yang bisa dipotong dan memprioritaskan dana darurat untuk setidaknya dalam waktu tiga bulan kamu tidak memiliki penghasilan, kamu masih bisa menggunakan dana darurat.

Memotong dari pengeluaran kopimu, menghemat penggunaan listrik atau air, atau menambah penghasilan yang masih berpotensi untuk dialokasikan ke dana darurat.

  • Mengabaikan Potensi Penghasilan Tambahan Keuangan

Kamu memiliki hobi barang antik merasa bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi ? buka toko daring barang antik. Kamu seorang pensiunan ASN dan memiliki modal menganggur ? Buka toko kelontong. Kamu punya keahlian dalam berbahasa asing ? buka kursus berbahasa asing.

Jika kamu lebih peka dengan kelebihan yang kamu miliki, kamu akan memili potensi untuk menambah penghasilanmu di samping penghasilan utama yang kamu miliki.

 

  • Tidak Berinvestasi

Kamu dapat berivestasi pada properti atau tanah yang harganya selalu meningkat. Investasi emas juga menjanjikan untuk jangka panjang mengingat harganya juga tidak pernah turun. Reksadana, Obligasi, Saham yang sejarah historis baik juga bisa menjadi tempat kamu berinvestasi.

Apalagi Reksadana, kamu bisa mulai investasi dari Rp. 10.000, jadi tidak ada alasan bahwa kamu tidak mampu berinvestasi seharga secangkir kopi di pagi minggumu.

Invesatasi tersebut dilakukan untuk jaminan hari tuamu, saat kamu tidak mampu lagi menghasilkan nilai tambah atau penghasilan.

 

  • Besar Pasak daripada Tiang

Ini adalah kesalahan terbesar dari semua yang kita bahas di atas. Kamu harus mengetahui berapa penghasilanmu di tiap priode waktunya, dan belanjakan lebih kecil dari pada itu. Kamu bahkan bisa menjual rumah untuk mendapatkan rumah yang lebih murah, menjual mobil untuk mendapatkan mobil yang sama andalnya tapi biaya perawatannya lebih murah. Ingat Belanjakan lebih sedikit dari penghasilan yang kamu miliki

 

Baca Juga : Kerja keras dan Keuntungan yang akan Kamu Dapatkan

Share this content:

Post Comment